Well, 3 minggu ini aku dihadapkan dengan masalah penyebutan kata ‘teman’. So yea, i want to talk about it.

Begitu banyak orang yang mengartikan teman harus selalu ada disaat kita sedih, harus selalu mengerti keadaan kita. Hey, they have their own life with their own problems. Hidup temanmu bukan hanya untukmu dan kamu pun nggak memiliki hak untuk menuntutnya menjadikanmu sebagai pusat hidupnya. Bagaimana jika ternyata mereka memiliki masalah yang lebih berat darimu?

People come and go. But what you can do? Marah? Kecewa? I do mad, i do disappointed. Tapi aku juga belajar untuk berada di posisi orang lain. Nggak selamanya hidup mereka harus selalu tentang kita. Don’t you realize it, every year we have a lot of different friends? Bukan karena mereka tidak mau, tapi semua orang berhak untuk berubah dan menentukan jalan yang akan mereka ambil. Mungkin seiring berjalannya waktu, satu per satu orang tersadar bahwa ‘perubahan’ yang terjadi di dirimu sama sekali bukan ‘mereka’ dan mereka pergi untuk mencari tau siapa sesungguhnya mereka. Remember, your friends describe who you are.

Segala hubungan yang baik bukanlah tentang bagaimana kalian yang selalu bersama, tetapi bagaimana kalian dapat memberikan toleransi atas segala perubahan yang telah terjadi dan bertumbuh dengan semua itu. Jika orang disekitar berubah dan bertumbuh, tetapi kamu tidak dapat menerimanya, you’ll only get stuck at the start line. You’ll never reach the goal together with your bestfriend. Just enjoy the process.

Bisa kupahami dengan jelas, ketika seseorang sedang membutuhkan seseorang yang lain dan tidak ada seorangpun yang hadir untuknya, terasa begitu menyakitkan. But, hey, you’ll never be alone. Manusia memang dapat mengecewakan, and so you are. You get your own awesome God who will always stand by your side. Bergantunglah padaNya.

Bayangkan jika kamu berada diposisinya, kamu memohon maaf untuk apa yang tidak pernah kamu pikirkan untuk sengaja dilakukan (mungkin) dan dia don’t give a fuck about it? What would you do?

Aku dari dulu selalu dan bahkan masih belajar untuk berpikiran ‘dia nggak sengaja kok’ meskipun mungkin bisa juga sengaja. We never know the real story. Tapi seenggaknya, bukannya lebih enak berpikiran positif?

Admit it, all of us will be different. If it’s not now, it will be soon. If you can’t find that one good friend, be the good one.